Your Cozy Corner

Tiga Pertanyaan Besar (Bagian 1)

2 comments

Pernahkah kita mendengar sebuah pertanyaan dari seorang anak kecil, "Mama, adik bayi dari mana asalnya?"

Pertanyaan itu mungkin membuat kita geli mendengarnya, dan mungkin kita hanya menganggap hal itu sebagai sebuah rasa ingin tahu yang wajar pada seorang anak kecil. Padahal kalau dipikir-pikir, pertanyaan itu merupakan sebuah pertanyaan yang sangat dalam.
Pada usia dewasa, kita terlalu fokus untuk meraih hal-hal yang kita inginkan. Karir yang bagus, harta melimpah dan kalau bisa istri atau suami yang rupawan. Bahkan setelah mendapatkannya, waktu kita masih tetap habis untuk mengejar impian-impian lainnya. Energi kita juga terkuras di sana hingga akhirnya kita merasa kelelahan. Memang benar semua telah tercapai, tetapi ada sebuah rongga besar yang semakin lebar di dalam dada. Kemudian, terbersit sebuah tanya di sana. Sebenarnya, semua ini untuk apa?

Jika tiba-tiba besok kita harus meninggalkan dunia ini, apa yang akan terjadi? Apa yang akan terjadi pada kita? Akan ke mana kita setelah mati? Apakah karir, istri atau suami dan harta ini berguna?

Jawaban atas ketiga pertanyaan ini akan sangat berpengaruh pada kehidupan kita. Sudut pandang yang kita yakini atas ketiga pertanyaan ini, akan menuntun kita dalam melakukan segala sesuatu setiap hari. Sebagai seorang muslim, sudahkah kita menemukan jawaban atas tiga pertanyaan ini? Dari mana kita berasal? Untuk apa kita hidup? Akan ke mana kita setelah mati?

Dari mana kita hidup?

Ada beberapa teori tentang asal mula kehidupan manusia. Paham komunis yang tidak mengakui keberadaan Tuhan menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini berasal dari materi. Begitu juga dengan manusia. Menurut paham ini manusia modern merupakan hasil evolusi dari manusia purba yang jika dirunut pun berasal dari materi.

Teori yang lain menyatakan bahwa ada sosok dengan kekuatan besar yang berperan dalam penciptaan alam semesta termasuk manusia. Hal ini logis karena jika kita mengamati benda-benda di sekeliling kita maka pasti ada sosok lain yang menciptakan benda tersebut. Dan tentu saja, sosok pencipta tidak mungkin sama dengan benda ciptaannya  Meja kayu diciptakan oleh tulang kayu, roti dibuat oleh seorang koki, rumah dibangun oleh tukang bangunan, dan seterusnya. Dengan demikian, pencipta alam semesta tidak akan mungkin sama dengan satu makhluk pun yang ada di alam semesta ini. Sosok ini berbeda sama sekali dengan makhluk. Sosok inilah yang kita sebut sebagai Tuhan.

Seorang muslim bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.

Related Posts

2 comments

Post a Comment